Trending

Mitigasi Konflik Satwa, Gajah Dominan di Tesso Nilo Dipasangi GPS Collar



PELALAWAN, beritaaksiterkini.com - Dalam upaya mencegah konflik antara manusia dan satwa liar, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan mitigasi dengan memasang perangkat pelacak Global Positioning System (GPS) Collar pada seekor gajah liar betina di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan. Kegiatan ini melibatkan Balai TNTN, Yayasan TNTN, dan sejumlah mitra konservasi lainnya.

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, SHut MP, menjelaskan bahwa teknologi GPS Collar merupakan alat penting dalam membangun sistem peringatan dini (early warning system) untuk mencegah konflik antara manusia dan gajah.

“Dengan GPS Collar, pergerakan gajah dapat dipantau secara real-time. Ini membantu kami merespons potensi konflik lebih cepat dan mengambil langkah mitigasi yang tepat,” kata Supartono, Senin (10/11/2025).

Gajah yang dipasangi alat tersebut adalah individu betina dewasa berusia sekitar 40 tahun dengan berat sekitar 3,3 ton. Berdasarkan hasil pengamatan, gajah ini merupakan pemimpin kelompok (dominant female) yang sering diikuti oleh beberapa ekor lainnya.

“Memasang alat pada gajah dominan penting untuk memetakan pola pergerakan seluruh kelompok secara lebih akurat,” tambah Supartono.

Pemasangan dilakukan dengan pengawasan ketat dan melibatkan dua gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, guna memastikan keselamatan petugas serta satwa yang dilibatkan.

Supartono menyebutkan bahwa populasi gajah liar di kantong Tesso Tenggara saat ini diperkirakan mencapai 30 individu. Dengan adanya GPS Collar, pergerakan kawanan dapat dipantau lebih efektif sehingga strategi mitigasi bisa dijalankan secara terukur dan berkelanjutan.

"Kolaborasi ini merupakan bentuk nyata komitmen bersama dalam menjaga harmoni antara manusia dan satwa liar. Gajah Sumatera adalah ikon konservasi Bumi Lancang Kuning yang wajib kita jaga,” tutupnya.

Lebih baru Lebih lama